Jakarta (ANTARA) – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) mengemukakan hasil rapat kerja nasional (rakernas) telah melahirkan kesepakatan bersama untuk menjalankan pembinaan atlet secara total agar bisa berprestasi di kejuaraan tingkat internasional.
“Kami sepakat bahwa totalitas dalam pembinaan atlet adalah kunci utama untuk mencetak juara-juara dunia,” kata Ketua Umum PB TI Richard Tampubolon dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan hasil Rakernas Taekwondo Indonesia 2024 yang ditutup pada Selasa (27/2) di GOR Dewa United Serpong.
PB TI merancang sejumlah langkah dalam pembinaan atlet seperti meningkatkan kualitas pelatihan dan memastikan bahwa setiap atlet mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang.
Selain itu, menempatkan aspek pembenahan fasilitas menjadi kebutuhan penting yang harus dilakukan.
“Dari dojang hingga arena pertandingan, setiap aspek harus mendukung atlet kita untuk berprestasi. Kami akan bekerja keras untuk memperbaiki dan modernisasi fasilitas ini,” ujarnya.
Richard mengatakan, akan memaksimalkan pemanfaatan media teknologi informasi termasuk berbagai jejaring media sosial untuk menyebarluaskan informasi terkait taekwondo.
Ia menambahkan, dalam hal menyambut Olimpiade Paris 2024, PB TI segera membuat daftar atlet yang diupayakan bisa mendapatkan kesempatan mengikuti kompetisi atas kebijakan penyelenggara atau wildcard.
PB TI berharap sedikitnya satu atlet taekwondo Indonesia bisa lolos melalui jalur tersebut untuk ikut berkompetisi dalam ajang kompetisi multievent tingkat dunia itu.
Pada hari terakhir rakernas, Richard Tampubolon beserta Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, Irjen Polisi Nico Afinta, Lucas, Jerry Hermawan Lo, Roberto Pangasian Lumban Gaol, dan Johannes Kennedy Aritonang, mendapatkan DAN kehormatan atau sabuk hitam yang disematkan Chairman Kukkiwon Jeon Kab-kil.